Pasanggrahan Prabu Siliwangi |
Menelusuri jejak keberadaan "Prabu Siliwiwangi" banyak kisah yang menceritakan nya, dari cerita babad tanah pajajaran baik cerita tertulis, cerita secara turun temurun sampai cerita dalam sinetron televisi. "Pesanggrahan" atau dalam penyebutan Bahasa Sunda nya adalah "Pasanggrahan" bermakna banyak arti seperti Tempat Bernaung, Tempat Singgah, Tempat Tinggal, Tempat Berdiam, Tempat Bertapa dan arti-arti sejenis dengan kata "tinggal" lainnya. Maka Pasanggrahan Prabu Siliwangi pada zaman dulu kala konon merupakan sebagai tempat singgah/pertapaan (Petilasan: dalam bahasa daerah) nya Prabu Siliwangi. Oleh karena itu keberadaan Makam Keramat Prabu Siliwangi yang berupa cungkup batu dan batu besar yang terdapat di lokasi Pasanggrahan Prabu Siliwangi ini bukan berarti Makam dalam artian sebenarnya (kuburan) akan tetapi memiliki artian "Tempat". Sedangkan keberadaan makam Prabu Siliwangi yang sebenarnya lokasi persisnya sampai saat ini masih belum diketahui keberadaannya.
Pesanggrahan Prabu Siliwangi | Click photo to enlarge |
Akses kendaraan menuju lokasi Pasanggrahan Prabu Siliwangi juga dapat ditempuh dengan kendaraan dan roda dua, di mulai dari terminal Rajagaluh transportasi yang ada sampai saat ini menggunakan angkutan bak terbuka mobil PickUp. Saat berkendara dengan mobil bak terbuka selama perjalanan menuju Desa Pajajar sudah terlihat panorama alam yang indah dengan sejuknya udara pegunungan dan jernihnya sungai pegunungan. Menelusuri jalan pegunungan yang berliku membuat rasa penasaran untuk cepat sampai di Petilasan Prabu Siliwangi ini. Sesampainya di Desa Pajajar lokasi Pasanggrahan Prabu Siliwangi, di lokasi ini dekat juga dengan Balai Desa Pajajar. Sebuah pohon beringin besar terlihat saat kendaraan berhenti dan perjalanan menuju lokasi wisata alam ini dapat dilanjutkan dengan berjalan kaki kurang lebih 5 sampai 10 menit menuju gerbang pesanggrahan.
Monyet liar di Petilasan Prabu Siliwangi |
Di tahun 2011 dengan membayar retribusi tiket masuk seharga Rp 3.000, pengunjung sudah diberikan kemanjaan di lokasi wisata alam ini. Dimana pada saat menginjakkan kaki di lokasi Gerbang Pasanggrahan Prabu Siliwangi, pengunjung akan langsung disambut oleh kumpulan-kumpulan monyet yang masih berkeliaran di hutan yang asri ini. Puluhan monyet-monyet ramah ini menyambut sambil berharap pengunjung memberikan makanan kecil atau snack yang di bawa seperti kacang ataupun roti ataupun makanan kecil yang juga dijual oleh penjual makanan yang terdapat di lokasi ini untuk dibagi-bagikan ke monyet-monyet.
Monyet lucu |
Monyet-monyet ini cukup ramah akan tetapi pengunjung tidak sembarangan menaruh makanan/jajanan nya. Jika memang demikian, biasanya monyet-monyet akan menyambar makanan yang tergeletak yang lengah pengawasan pemiliknya. Hal yang cukup unik dari keberadaan monyet-monyet ini adalah tingkah lakunya, yaitu pada saat terdengar kumandang Adzan semua monyet-monyet ini naik ke atas pohon dan setelah kumandang adzan berakhir kemudian monyet-monyet ini turun lagi dari pohon. Menurut cerita yang yakini masyarakat sekitar tentang monyet-monyet di lokasi Pasanggrahan Prabu Siliwangi konon dulunya adalah prajurit-prajurit Prabu Siliwangi yang membangkang atau tidak setia.
Patung Macan Siliwangi |
Di kawasan area Pasanggrahan Prabu Siliwangi Kabupaten Majalengka, juga terdapat sebuah kolam jernih, sebuah telaga yang bernama "Sanghiang Talaga Emas". Ukuran telaga sekitar 50 meter ini di dalamnya terdapat ikan-ikan yang sangat besar. Konon dulunya ikan-ikan ini adalah juga prajurit-prajurit yang dikutuk oleh Prabu Siliwangi menjadi ikan. Jumlah ikan-ikan di telaga dewa emas ini selalu tetap, tidak bertambah dan tidak juga berkurang. Ada kepercayaan yang beredar dari masyarakat sekitar tentang benar atau tidaknya legenda tentang ikan dewa ini, sampai saat ini tidak ada yang berani mengambil atau memancing ikan ini karena ada kepercayaan bahwa barang siapa yang berani mengusk ikan-ikan di Talaga Mas ini akan mendapatkan kesusahan.
Talaga Mas |
Dekat dengan lokasi kuncup batu besar petilasan Prabu Siliwangi, juga terdapat sebuah pancuran telaga kecil denan nama "Sanghiang Talaga Pancuran". Adapun sumber mata air telaga dengan tujuh pancuran ini juga digunakan pengunjung untuk membasuh atau mandi bagi pengunjung yang datang berziarah ke Petilasan Prabu Siliwangi.
Flying Fox |
Melengkapi perjalanan wisata alam ini di lokasi Pesanggrahan Prabu Siliwangi juga terdapat sarana Outbound. Dengan membayar tiket sewa naik Flying Fox Rp 5.000,- Kurang lengkap kiranya jika pengunjung yang datang tidak mencoba sensasi Flying Fox melintasi danau bergelantungan dengan kepala di bawah dan kaki diatas.
Artikel ini dibuat untuk mendukung artikel asli Foto Lokasi Pasanggrahan Prabu Siliwangi sebelumnya. Klik Pasanggrahan Prabu Siliwangi
Name | : | Pasanggrahan Prabu Siliwangi |
Category | : | Wisata Hutan, Wisata Keramat, Cagar Budaya |
Location | : | Desa Pajajar, Kecamatan Rajagaluh, Kabupaten Majalengka Jawa Barat, Indonesia |
Date Taken | : | 2011 |
Photo Contributor | : | - |
Site | : | - |
Location Map | : | |
View Pasanggrahan Prabu Siliwangi in a larger map |
Post by: Foto Lokasi
Speak Up